Salah satu bidang kajian Filsafat Ilmu yaitu Aksiologi. Aksiologi adalah salah satu bidang filsafat yang mengkaji tentang kemanfaatan atau kegunaan ilmu. Sejauh mana ilmu-ilmu dalam berbagai disiplin ilmu itu berguna bagi manusia. Pertanyaan yang dapat diajukan dalam bidang Aksiologi Ilmu yakni:
1. Untuk apa pengetahuan tersebut digunakan?
2. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dan kaidah moral?
3. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Dalam aksiologi sebagaimana pertanyaan di atas maka aksiologi tidak dapat dipisahkan dari etika dan estetika. Etika berhubungan dengan benar dan salah berdasarkan norma, sedangkan estetika berhubungan dengan keindahan dan tidak indah, baik dan jelek.Dalam diri manusia ada unsur estetika. Itulah sebabnya manusia adalah makluk bermoral tetapi juga berestetika. Hewan-hewan memiliki estetika dalam diirinya namun berbeda dengan manusia. Manusia dengan alasan estetika hendak menggunakan pakaian yang sesuai perkembangan zaman sedangkan hewan-hewan memiliki estetika yang tetap dan tidak berubah. Ibu-ibu memiliki naluri estetika dalam hal berhias, membeli alat-alat make up dll sementara makluk lain tidak demikian. Inilah estetika manusia yang tidak dapat disamakan dengan makluk apapun di bumi ini. Manusia berbeda dengan mahluk lain. Dalam kanon Kristen, manusia dicipta segambar dan serupa dengan TUHAN sehingga memiliki keunggulan dengan makluk lain.
Pengertian Aksiologi
Secara etimologi ada dua kata yang tidak dapat diceraikan atau dipisahkan dari aksiologi yaitu kata Yunani Axios dan logos. Kata axios diartikan dengan 'nilai', sedangkan logi diartikan pikiran, perkataan, firman, ilmu atau teori. Kata teori yang dikenakan kepada logi tentu terminologi dalam perkembangan zaman kini. Sedangkan dalam zaman Yunani tentu logi tidak dipakai dalam arti teori sebagaimana terminologi teori yang kita anut dalam paradigma modern. Walaupun demikian, arti logi yang diartikan teori dapat dibenarkan. Dikatakan demikian karena dalam teori ada kumpulan-kumpulan logi yang menjadi kebenaran atau Ilmu.
Bila kata aksiologi diteliti dalam beberapa literatur filsafat ilmu maka aksiologi diartikan teori nilai yang memperdalam tentang pengetahuan tentang kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Definisi aksiologi yang mengartikan dari sudut teori nilai dapat diamati dalam definisi Jujun S. Suriasumantri.
Dalam dimensi yang lebih luas, Bramel dalam Amsal Bakhtiar (2013:163) meyatakan bahwa aksiologi dibagi kedalam tiga dimensi yaitu (1) dimensi tindakan moral (etika: tindakan benar-salah berdasarkan norma), (2) Ekspresi estetik yaitu manusia menyatakan ekspresi keindahan. Pergumulan dalam bidang ini menghasilkan keindahan. Ilmu Seni. (3)Social politica life yaitu kehidupan sosial politik. Pergumulan ini kemudian melahirkan Filsafat Sosio Politik.
Jadi aksiologi berkaitan dengan pembahasan tentang ontologi dan epistemologi. Pembahasan ini menolong mahasiswa dalam mengimplementasikan filsafat ilmu dalam variabel yang diteliti, entah dalam bidang Teologi, Pendidikan Agama seperti Pendidikan Agama Kristen dan agama-agama lainnya pastilah mempunyai realitas yang diteliti. Misalnya tentang Sorga. Bagaimana sisi Ontologinya? Apakah Sorga Ada? Demikian pula Naraka, Malaikat, Dosa, Iman, dll semuanya memiliki ontologi yaitu salah satu realitas. Sorga misalnya adalah ontologi (salah satu realitas) yang dikemukakan oleh para penulis kitab suci, jadi ontologi para penulis kitab suci yang dalam kitabnya menulis atau menarasikan atau mendapat wahyu tentang SOrga. Demikian juga konsep-konsep lainnya.
Selamat ber-aksiologi.
Yonas Muanley
Saturday, April 6, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment