FILSAFAT ILMU: ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

BAHAN AJAR MK. FILSAFAT ILMU ONLINE BERBASIS FREE WEBLOG. "Pikiran adalah Pemberian Tuhan. Berpikir Mendalam terhadap realitas adalah bagian dari mengasihi Tuhan dan Sesama". Blog ini dikelola Oleh: Dr.Yonas Muanley, M.Th., Dosen Tetap STT IKSM Santosa Asih Jakarta

Artikel Terbaru

Friday, April 5, 2019

Kepercayaan dalam Konteks Pengetahuan

Kata kepercayaan dapat dipakai dalam berbabagai konteks dengan makna yang berbeda. Dalam konteks ilmu pengetahuan, kepercayaan tentu memiliki pengertian yang berbeda dengan kepercayaan dalam konteks Teologi atau agama. Dalam Ilmu Pengetahuan, kepercayaan atau keyakinan adalah sikap mental atas dasar kepastian bahwa ada kebenaran, tetapi kebenaran yang diselidiki sendiri (I.R. Poerdjawijatna, 2004:20). Namun bisa saja terjadi, seseorang memiliki keyakinan akan kebenaran (persesuaian antara pengetahuan dengan objek) bukan karena penelitiannya sendiri, melainkan pemberitahuan orang lain. Oleh karena itu perhatikan apa yang disampaikan Poerdjawijatna, yakni: "percaya adalah menerima kebenaran demi kewibawaan". (Ibid, hlm. 21)

Dalam banyak kasus, seseorang memiliki keyakinan terhadap apa yang disampaikan oleh seorang ahli tentang sesuatu peristiwa yang diketahui karena keilmuan sang ahli, sang ahli kemudian menyampaikan kepada orang lain, orang lain yang menerima apa yang disampaikan sang ahli meyakini bahwa apayang disampaikan adalah benar. Disini terjadi pengetahuan yang disebabkan karena keyakinan kepada kewibawaan seorang ahli atau orang yang menyampaikan informasi tersebut tanpa harus mengadakan penelitian terlebih dahulu. Inilah pengetahuan karena keyakinan. Jadi,setelah diberi tahu itu, seseorang tahu kebenaran. Misalnya seorang ahli akan mengatakan bahwa akan terjadi gerhana matahari pada tahun dan tanggal tertentu. Orang yang menerima informasi tersebut percaya akan kebenaran pengetahuan tersebut. Disini telah terjadi kebenaran karena diberitahu, pemberitahuan ini membuat seseorang memiliki pengetahuan. Pengetahuan yang tercapai seperti ini disebut kepercayaan. Dalam konteks seperti inilah percaya didefinisikan sebagai proses menerima kebenaran demi kewibawaan (Ibid, hlm. 21).

Jadi, pengetahuan yang disebabkan karena kepercayaan atau keyakinan adalah kebenaran yang tidak dilakukan karena penelitian oleh orang yang menerima kebanaran tersebut. Orang yang menerima kebenaran karena kepercayaan (wibawa seorang yang menyampaikan pengetahuan) memiliki pengetahuan karena kepercayaan. Misalnya kecenderungan benda selalu jatuhnya ke bawah dan tidak pernah ke atas. Hal ini disebut gaya grafitasi bumi. Kebenaran pengetahuan ini bukan penelitian kita tetapi penelitian ahli atau penemu teori grafitasi bumi, kita yang mendengarnya percaya. Pengetahuan ini disebut kepercayaan. Dalam hal ini kepercayaan adalah menerima kebenaran demi kewibawaan.






Penjelasan tentang kepercayaan atau keyakinan sebagaimana yang dideskripsikan di atas tentu berbeda dengan kepercayaan dalam istilah teknis teologis atau kepercayaan dalam bahasa agama. Penjelasannya lihat dalam postingan tentang kepercayaan dalam konteks teologi atau agama.
Untuk menambah pengetahuan terhadap topik kepercayaan maka pembaca dapat membaca dalam buku-buku Tahu dan Pengetahuan dalam konteks Ilmu dan Filsafat, Buku-buku Filsafat Ilmu, Buku Epistemologi, Buku-buku Ontologi, Buku Aksiologi dan sejumlah buku filsafat yang dapat dipakai untuk menambah perluasan pemahaman akan variabel kepercayaan. Buku-buku tersebut dapat dicari di toko buku dan toko buku online.

Seomoga bermanfaat

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment