FILSAFAT ILMU: ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

BAHAN AJAR MK. FILSAFAT ILMU ONLINE BERBASIS FREE WEBLOG. "Pikiran adalah Pemberian Tuhan. Berpikir Mendalam terhadap realitas adalah bagian dari mengasihi Tuhan dan Sesama". Blog ini dikelola Oleh: Dr.Yonas Muanley, M.Th., Dosen Tetap STT IKSM Santosa Asih Jakarta

Artikel Terbaru

Friday, November 23, 2018

Ontologi: Hakikat Apa Yang Dikaji


Mempelajari Filsafat Ilmu dapat dilakukan oleh siapa saja yang cinta kebenaran suatu ilmu. Namun secara akademis, filsafat ilmu berada dalam desain kurikulum Magister dan Doktoral di setiap Perguruan Tinggi yang berbentuk Universitas, Institut, serta Sekolah Tinggi termasuk Sekolah Tinggi Teologi Kristen di seluruh Indonesia yang mengadakan kuliah program Pascasarjana (Magister Pendidikan Kristen: M.Pd., Magister Teologi: M.Th., serta konsentrasi Musik, Misiologi, dll).

Dalam Mata Kuliah Filsafat Ilmu, Salah satu materi perkuliahan adalah Ontologi. Pembahasan tentang onlologi dimaksudkan untuk meletakkan pemahaman dan operasional ilmu yang dipelajari dalam setiap mata kuliah. Artinya setiap mata kuliah memiliki ontologinya. Ada ontologi Pendidikan, Ontologi Teologi, Ontologi Hukum, Ontologi Ekonomi, Ontologi Entrepreneur, Ontologi Sistematik Teologi, Ontologi Dogmatika, Ontologi Sejarah termasuk ontologi Sejarah Gereja, Ontologi Biologi, Ontologi Sosiologi, Ontologi Teknologi dan Media Pendidikan, Ontologi Psikologi, Ontologi Antropologi, Ontologi Kebidanan, Ontologi Fisika, Ontologi Kimia, Ontologi Bahasa Inggris, Ontologi Bahasa Indonesia, Ontologi Filsafat Pendidikan, dll. Singakatnya setiap ilmu pengetahuan yang dipelajari di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Sekolah Kejuruan (SMA/SMK), Sekolah Tinggi, Institut, Unversitas pasti ada Ontologinya. Itulah sebabnya Jonathan Sarwono mendefinisikan ontologi adalah hakikat apa yang dipelajari atau ilmunya sendiri (Jonathan Sarwono, 2006:7).

Berdasarkan definisi Jonathan Sarwono, kita mendapat kejelasan pemahaman bahwa ontologi yang dibahas dalam program studi tertentu merupakan objek materi dari setiap ilmu yang kita pelajari.Misalnya kita mengambil mata kuliah filsafat Ilmu di Program Studi Magister Teologi maka ontologi dari Teologi adalah hakekat apa yang dipelajari dalam Teologi. Dalam Teologi, setiap mahasiswa belajar tentang Tuhan dan ciptaan-Nya. Apakah Tuhan itu ada, ya ini dijawab dalam ilmu teologi (ilmu agama). Keber-ada-an TUHAN tidak dapat dilihat tetapi keyakinan bahwa TUHAN itu ada tidak dapat dipungkiri. Kepercayaan tentang adanya TUHAN itu dapat dibuktikan dari argumentasi kosmologi dan argumentasi rasional. Misalnya secara rasional sebuah bangunan ada karena ada yang membangun, tidak mungkin bangunan ada sendirinya. Jalan darat tersedia karena hasil karya manusia, tidak ada yang tanpa ada penyebabnya. Dengan demikian, alam semesta dan manusia ada karena TUHAN.
Filsafat Ilmi dalam cabang Ontologi mau menolong setiap yang belajar filsafat ilmu untuk menyadari bahwa Ilmu pengetahuan yang dipelajari maupun akan ditelitinya pasti ada ontologinya. Dengan kata lain, kalau saya mempelajari Pendidikan atau psikologi maka saya harus tahu apa ontologi dari Pendidikan dan Psikologi. Kedua-duanya mempelajari hakikat realitas yaitu "manusia" dalam objek forma (sudut pandang) yang berbeda. Pendidikan memandang manusia dari sisi edukasi yaitu bagaimana menuntun manusia yang belum dewasa menjadi manusia yang dewasa dan berkompeten dalam masyarakat. ada guru/dosen dan peserta didik/mahasiswa. Sedangkan Psikologi memandangnya manusia dari sisi aktivitas jiwa yang menggerakkan seseorang. Misalnya bagaimana keadaan seseorang ketika ia marah, sedih, bergembira, termotivasi untuk melakukan sebuah kegiatan.
Jadi, ontologi merupakan sebuah cabang filsafat ilmu yang memfokuskan pembahasan akademis pada hakekat keber-ada-an atau hakekat ada. Misalnya TUHAN itu ada, Manis itu ada, Pahit itu ada, Cantik itu ada, dstnya. Bagian pertama kita yakin bahwa TUHAN itu ada, sementara kata: "manis", "pahit", "panas", "dingin" apakah ada atau istilah-istilah ini merupakan terminologi yang kita pakai untuk menyebut gejala yang ditangkap dengan pancaindera (Jonathan Sarwono, 2006:8).
Ketika kita membahas tentang ontologi maka ada beberapa mashab atau aliran yang kita kenal dalam pembahasan tentang hakekat ada.Dengan kata lain, telaah ontologi adalah "ada". Ada itulah yang menjadi objek telaah ontologi. Ontologi membahas tentang yang ada, yang universal. Disini kita sepakat dengan yang disampaikan oleh Lorens Bagus, yaitu ontologi menjelaskan yang ada, yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya. Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas (Aripin Banasuru, 2013:95)

Apakah penjelasan ini membantu pemahaman Anda tentang Ontologi? Silakan memberi komentar di ruang komentar. Komentar tidak boleh mengandung unsur SARA. Bila Ada maka saya langsung menghapus. Komentar yang dimuat adalah komentar dalam konteks kajian ontologi yang telah dijelaskan di atas.

Salam Ontologi

No comments:

Post a Comment