FILSAFAT ILMU: ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

BAHAN AJAR MK. FILSAFAT ILMU ONLINE BERBASIS FREE WEBLOG. "Pikiran adalah Pemberian Tuhan. Berpikir Mendalam terhadap realitas adalah bagian dari mengasihi Tuhan dan Sesama". Blog ini dikelola Oleh: Dr.Yonas Muanley, M.Th., Dosen Tetap STT IKSM Santosa Asih Jakarta

Artikel Terbaru

Wednesday, April 3, 2019

Pengertian Filsafat

Penjelasan saya tentang pengertian filsafat diharapkan untuk memahami secara mendalam filsafat ilmu. Tentu pertanyaannya apa itu Filsafat?

Berpikir secara radikal (mendalam) terhadap realitas umum dan khusus untuk mendapatkan kebenaran. Berfilsafat berarti memakai ratio-logos-akal budi untuk menemukan kebenaran .
Yang benar itu dapat didiskusikan, dianalisis dengan ratio untuk menemukan kebenaran (pengetahuan yang benar).
Bila berfilsafat adalah menggunakan pikiran maka kita diberitahu bahwa ada empat golongan pemikiran:

(1) pemikiran pseudo ilmiah/berpikir mitis.
(2) pemikiran awam.
(3) pemikiran ilmiah dan
(4) pemikiran filosofis

Pemikiran pseudo ilmiah yaitu pemikiran yang berhubungan atas berdasar pada aspek kepercayaan kebudayaan dan mitos/berpikir mitis. Jenis pikiran kedua, yaitu pemikiran awam. Pikiran awam adalah pemikiran orang-orang dewasa yang dapat menggunakan akal sehat untuk mengatasi berbagai hal dalam kehidupannya tanpa harus melalui penelitian. Jenis pemikiran yang ketiga, pemikiran ilmiah.

Misalnya dalam dunia Yunani Kuno sebelum abad ke 6 SM orang-orang Yunani terikat dengan cara berpikir mitis. Dengan kata lain mereka masih mempercayai dongeng-dongeng/mitos sehingga pada saat itu orang Yunani tidak menggunakan logos (akal) atas dongeng-dongeng tersebut. Kemudian tahun 625-545 SM) muncullah orang-orang Yunani yang mulai menggunakan logos (akal) untuk meneliti tentang keber-ada-an/asal mula alam semesta dan isinya.

Orang Yunani yang pertmakali menggunakan logos untuk meneliti keberadaan adalah Thales (625-545) yang berhasil mengembangkan geometrid an matematika; Liokipos dan Demokritos menggunakan logos/akal melalui apa yang disebut dengan teori materi; Hipokrates menggunakan akalnya untuk mengemukakan teori ilmu kedokteran; Euclid mengembangkan teori teori geometri deduktif; Sokrates mengembangkan tentang teori tentang moral; Plato menggunakan akalnya untuk mengembangkan teori tentang ide; Aristoteles mengembangkan teori dunia dan benda dan berhasil mengemukakan ilmu biologi dengan riset/mengumpulkan data terhadap 500 jenis binatang. Selanjutnya Aristoteles berhasil menemukan system pengaturan pemikiran yang biasa disebut dengan logika formal.(Asmororo Achmadi, 2005 dalam Filsafat Umum, Jakarta : Rajawali Pres, hlm.23-24 dan Bertens 1975, dalam Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta : Kanisius, hlm. 14)

Salah satu contoh berpikir mitis diambil dari konsep Antropologi Toraja. Dalam mitologi Toraja pertanyaan atas asal usul manusia dihubungkan dengan dewa. Dan bagaimana manusia itu ada di bumi juga dideskripsikan secara mitis: Pada mulanya Puang menciptakan manusia dari kayu tetapi tidak jadi kemudian Puang beralih ke materi lain yaitu tanah. Setelah manusia dibentuk dari tanah maka diberi bulu di ketiak, rambut dll. Akan tetapi manusia yang dibentuknya itu tidak mampu bergerak maka Puang mengutus seekor tabuhan lalu menggigit pantatnya, ketika manusia itu kaget maka manusia itu menjadi makluk hidup.

Ketiga, pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang lasim menggunakan metode-metode, tata piker dalam paradigma ilmu pengetahuan tertentu dilengkapi dengan penggunaan hipotesis untuk menguji kebenaran konsep teori atau pemikiran dalam dunia empiris. Jenis pikiran yang keempat, berpikir filosofis yaitu kegiatan berpikir reflektif meliputi kegiatan analisis, pemahaman, deskripsi, penilaian, penafsiran, dan perekaan yang bertujuan untuk memperoleh kejelasan, kecerahan, keterangan pembenaran, pengertian, dan penyatupaduan tentang objek. Dengan kata lain berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global/menyeluruh, atau berpikir yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Berpikir yang demikian itu sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan dan tatacara penalaran yang betul/penalaran yang benar.

Contohnya dapat dilihat dalam karya ilmiah: Skripsi; Tesis; Disertasi yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dan Kualitatif. Secara khusus penelitian yang menggunakan konsep variable. Artinya data penelitian dapat diukur keabsahannya dengan memakai berbagai hipotesis seperti hipotesis kerja, hipotesis minor, hipotesis mayor dst.

No comments:

Post a Comment