Bahasan dalam blog ini merupakan materi kuliah Filsafat Ilmu. Untuk memahami filsafat ilmu maka uraian ini didahului dengan upaya memahami apa itu filsafat? Apa itu Ilmu dan yang terakhir Apa itu pendidikan. Hal ini dilakukan karena pembahasan topik Ontologi, epistemologi dan Aksiologi dilaksanakan dalam konteks pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Kristen.
Pengertian Filsafat Ilmu Pendidikan
Uraian tentang pengertian filsafat pendidikan dimulai dengan pengertian filsafat secara etimologi, pengertian kamus, pengertian filsafat secara konseptual dan pengertian filsafat secara operasional.
Apakah filsafat itu? Jawabannya kita mulai dengan etimologi kata, kamus, definisi dalam bidang penelitian filsafat (definisi konseptual dan operasional):
Pengertian Filsafat dari Segi semantik/etimologi kata.
Kata filsafat yang kita pakai di Indonesia berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos’ dan “sophas/sophia”. Philos artinya mencintai atau philia yang berarti cinta, dalam arti seluas-luasnya, yaitu ingin dan karena ingin tahu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu (Victorianus dan Randa Puang, 2013:.4). Berfilsafat berarti mencintai kebenaran. Maksudnya berpikir mendalam sampai menemukan kebenaran. Kebenaran itu berupa kebenaran berpikir yang menjadi pengetahuan yang benar disebut Ilmu Pengetahuan. Jadi, filsafat adalah cinta kearifan atau kebijaksanaan. Victorianus melanjutkan dengan menyatakan: orang yang bijak selalu berpikir atau merenung secara mendalam lebih dahulu sebelum bertindak (Victorianus dan Randa Puang, 2013:.4)
Dalam sumber yang lain, filsafat secara harafiah diartikan cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan (Lihat Uyoh Sadulloh, 2004:16). Atau ‘philosophia’ berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut ‘philosopher’, dalam bahasa arabnya ‘failasuf”. Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.
Merujuk pada definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia yang berusaha untuk mencapai kebijaksanaan dan kearifan. Berfilsafat adalah berpikir, namun tidak semua berpikir berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir yang memiliki tiga ciri, yaitu radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya, tidak tanggung-tanggung), sistematis (berpikir logis), dan universal (berpikir secara menyeluruh)
Ciri-ciri berfikir filosofis:
1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2. Berfikir secara sistematis.
3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4. Menyeluruh.
Pengertian Filsafat Berdasarkan Definisi Kamus
1. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
2. Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan
3. Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemology
4. Falsafah (anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat, pandangan hidup (Tim Penyusun KBBI, 1995:277)
Pengertian Filsafat Secara Konseptual
Definisi ini sering disimpulkan dalam penelitian ilmiah terhadap pokok yang sedang diteliti. Dalam hal ini, filsafat juga mendapat minat penelitian dari orang-orang yang ingin tahu tentang apa itu filsafat. Kemudian mengadakan penelitian, konsekwensi dari penelitian inilah yang kemudian menghasilkan rumusan-rumusan tentang definisi filsafat secara konseptual dan operasional. Mari kita lihat bagaimana setiap orang terdidik dalam pendidikan yang terbaik memberi definisi tentang filsafat. Saya mengambil salah satu definisi filsafat yang bersifat definisi konseptual.
Marcus Tullius Cicero (106 - 43sM) politikus dan ahli pidato Romawi, Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
Immanuel Kant (1724 -1804M) raksasa pemikir Barat. Mendefinisikan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: ” apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika) ” apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika) ” sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)
Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI.
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
Drs H. H. Bakry.
ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Kesimpulan setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa:
Filsafat adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: ” hakikat tuhan, ” hakikat alam semesta, dan ” hakikat manusia, serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya cara mengesahkannya saja yang berbeda.
Filsafat adalah suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya (radix) mengenai segala sesuatu yang ada (wujud)
Filsafat mencoba mengajukan suatu konsep tentang alam semesta secara sistematis dan inklusif dimana manusia berada di dalamnya.
Filsafat adalah berpikir reflektif dan kritis
Filsafat adalah interpretasi atau evaluasi terhadap apa yang penting atau apa yang berarti dalam kehidupan.
Misi Filsafat (orang-orang yang berfilsafat), yaitu untuk mempengaruhi perubahan tertentu dalam organisasi politik dan kehidupan masyarakat/dalam system pemikiran pendidikan/system pemikiran agama.
Definisi konseptual ttg filsafat masih sangat banyak
Berdasarkan definisi yang dipaparkan di atas, kita dapat mengenal ciri-ciri berfikir filosofis, yaitu :
a. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
b. Berfikir secara sistematis.
c. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
d. Menyeluruh.
Ada empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :
a. Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
b. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.
c. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.
Pengertian Filsafat Secara Operasional (Segi praktis)
Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa “setiap manusia adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf.Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Tegasnya, filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Beberapa definisi karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda (http://amiere.multiply.com/)[9].
Pengertian Ilmu
Pengertian Pendidikan
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan dikenal dua istilah yang hamper sama, yaitu pedagogi dan pedagoik. Pedagogi berarti pendidikan, sedangkan pedagoie artinya ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan ialah ilmu yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Istilah ini berasal dari kata “pedagogia” (Yunani) yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan pedagogos adalah seorang pelayan (bujang) pada zaman Yunani Kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak ked an dari sekolah. Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin). Pedagogos kemudian berkembang menjadi pekerjaan mulia yaitu seorang yang tugasnya, membimbing anak di dalam pertumbuhannya ke daerah berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Kemudian pendidikan mulai diartikan sbb:
Pendidikan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan manusia dengan lapangan yang sangat luas, yang mencakup semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang pendidikan (Sadulloh, 2004:1).
Dalam sumber lain, pendidikan(H. Fuad Ihsan, 2008:1-5) didefinisikansbb:
Menurut Driyakara, pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda
Dalam Dictionary of Education sebagaimana yang dikutip dalam Ditjen Dikti, 1983/1984:19 mendefinisikan Pendidikan adalah proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia hidup, proses social di mana orang diperhadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga anak dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan social dan kemampuan individu yang optimum.
Menurut Suprapto, Pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan social dari generasi ke generasi.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak.
Dalam GBHN tahun 1970, Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (piker, rasa, karsa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan).
Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi pendidikan, system dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan adalah hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya (Tim Dosen IKIP. 1990:5)
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan (http://amiere.multiply.com/ ).
Jadi, Filsafat Ilmu adalah filsafat yang menyelidiki struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah serta makna teoritis dan praktis dari ilmu.
No comments:
Post a Comment