Sore ini saya mengetahui (tahu biasa) tentang jam tangan kesehhatan yang dihubungkan dengan jam tangan buatan dari salah satu negara maju di Asia. Sebelumsaya menyebutkan merek jam tangan itu pasti mereka yang sudah memiliki pengetahuan biasa sudah mengenal atau tahu nama jam tangan tersebut. Saya kemudian cek lagi di internet dan ternyata saya nemukan "jam tangan yang diberi nama jam tangan kesehatan". Saya mengetahuinya dari promosi di TV yang dilakukan pada hari Kamis 11 April 2019 kira-kira Pukul 16.30
Saya kemudian berusaha untuk mengetahui jam tangan merek ini. Jam tangan ini menurut promosi, kualitasnya tahan benda-benda keras bahkan dipakai untuk memaku seperti fungsi hamar atau martil dari alat-alat bangunan. Selain itu jam tangan ini dilapisi dengan emas dan memiliki kemampuan tahan air. Dengan kualitas seperti ini, jam tangan ini dapat dipakai oleh siapa saja, khususnya para pendidik profesional seperti guru dan dosen dalam melakukan aktivitas mengajar bahkan mandi dan menyelam sekalipun tetap memakai jam tangan. Bila kehujananpun tidak ada masalah dengan jam tangan ini. Hanya saja harganya di atas 2 juta-an.
Lalu apa hubungan dengan ontologi. Ya tentu jam tangan ini secara realitas ada. Ada dalam pengertian dibuat dan dipasarkan di Indonesia. Pasti ada toko-toko online atau toko-toko konfensional atau Mall atau toko khusus jam tangan yang menjuaknya. Jadi, secara realitas, jam tangan ini ada. Bahkan jam tangan ini disbut juga dengan sebutan jam tangan kesehatan. Pakai jam tangan ini sehat selalu. Kira-kira begitu. Saya belum punya jam tangan ini. Baru sekadar menulis karena mengetahui melalui promosi di TV dan juga di internet.
Dari sisi epstemologi, saya harus punya pengetahuan yang benar terhadap jam tangan ini. Bentuknya seperti apa, jam tangan terbuat dari bahan-bahan apa saja. Selain itu apakah jam tangan ini dapat disebut jam tangan kesehatan sebagaimana yang saya baca di internet. Saya harus membangun pengetahuan yang benar terhadap jam tangan ini. Pengetahuan saya atau tahu saya tentang jam tangan ini harus sesuai dengan realitas atau objek yaitu jam tangan ini. Dengan demikian epistemologi saya tentang jam tangan "Forsta" harus sesuai dengan realitas yaitu jam tangan yang saya maksudkan. Bila pengetahuan saya sesuai maka pengetahuan saya disebut pengetahuan yang benar. Termasuk didalamnya informasi yang saya baca di internet tentang jam tangan kesehatan dan simulasi di TV yang saya saksikan hari ini tanggal 12/4 2019. Ya ini salah satu contoh epistemologi yaitu pengetahuan kita harus sesuai dengan objek yang diketahui barulah pengetahuan yang benar (kebanaran).
Saya kemudian berusaha untuk mengetahui jam tangan merek ini. Jam tangan ini menurut promosi, kualitasnya tahan benda-benda keras bahkan dipakai untuk memaku seperti fungsi hamar atau martil dari alat-alat bangunan. Selain itu jam tangan ini dilapisi dengan emas dan memiliki kemampuan tahan air. Dengan kualitas seperti ini, jam tangan ini dapat dipakai oleh siapa saja, khususnya para pendidik profesional seperti guru dan dosen dalam melakukan aktivitas mengajar bahkan mandi dan menyelam sekalipun tetap memakai jam tangan. Bila kehujananpun tidak ada masalah dengan jam tangan ini. Hanya saja harganya di atas 2 juta-an.
Lalu apa hubungan dengan ontologi. Ya tentu jam tangan ini secara realitas ada. Ada dalam pengertian dibuat dan dipasarkan di Indonesia. Pasti ada toko-toko online atau toko-toko konfensional atau Mall atau toko khusus jam tangan yang menjuaknya. Jadi, secara realitas, jam tangan ini ada. Bahkan jam tangan ini disbut juga dengan sebutan jam tangan kesehatan. Pakai jam tangan ini sehat selalu. Kira-kira begitu. Saya belum punya jam tangan ini. Baru sekadar menulis karena mengetahui melalui promosi di TV dan juga di internet.
Dari sisi epstemologi, saya harus punya pengetahuan yang benar terhadap jam tangan ini. Bentuknya seperti apa, jam tangan terbuat dari bahan-bahan apa saja. Selain itu apakah jam tangan ini dapat disebut jam tangan kesehatan sebagaimana yang saya baca di internet. Saya harus membangun pengetahuan yang benar terhadap jam tangan ini. Pengetahuan saya atau tahu saya tentang jam tangan ini harus sesuai dengan realitas atau objek yaitu jam tangan ini. Dengan demikian epistemologi saya tentang jam tangan "Forsta" harus sesuai dengan realitas yaitu jam tangan yang saya maksudkan. Bila pengetahuan saya sesuai maka pengetahuan saya disebut pengetahuan yang benar. Termasuk didalamnya informasi yang saya baca di internet tentang jam tangan kesehatan dan simulasi di TV yang saya saksikan hari ini tanggal 12/4 2019. Ya ini salah satu contoh epistemologi yaitu pengetahuan kita harus sesuai dengan objek yang diketahui barulah pengetahuan yang benar (kebanaran).
Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar terhadap jam tangan ini maka saya membutuhkan metodologi untuk mengetahui jam tangan yang saya bahas ini. Metodenya seperti pengamatan, mencari informasi di internet maupun di TV dan situs yang khusus menawarkan tentang jam tangan ini. Melalui usaha inilah saya mendapat pengetahuan yang benar. Pengathuan ini bukan pengetahuan membuat jam tangan tetapi pengetahuan akan jam tangan yang sudah dibuat oleh orang lain (perusahan dari Jepang misalnya).
Sedangkan aksiologi berhubungan dengan kegunaan dari jam tangan atau kegunaan dari usaha saya mendapatkan pengetahuan yang benar terhadap jam tangan kesehatan. Sejauh mana pengetahuan saya tentang jam tangan kesehatan berguna untuk diri saya maupun orang lain. Inilah upaya aksiologi. Dalam aksilologi ada jangan dan boleh (etika). Tindakan yang dinilai berdasarkan norma dan estetika yaitu keindahan.
Sampai disini ontologi dan epistemologi serta aksiologi terhadap Jam tangan Forsta yang mungkin suatu saat saya menggunakannya atau teman-teman sudah, sedang dan akan menggunakan jam tangan ini.
Semoba bermanfaat.
Sampai disini ontologi dan epistemologi serta aksiologi terhadap Jam tangan Forsta yang mungkin suatu saat saya menggunakannya atau teman-teman sudah, sedang dan akan menggunakan jam tangan ini.
Semoba bermanfaat.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment