FILSAFAT ILMU: ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

BAHAN AJAR MK. FILSAFAT ILMU ONLINE BERBASIS FREE WEBLOG. "Pikiran adalah Pemberian Tuhan. Berpikir Mendalam terhadap realitas adalah bagian dari mengasihi Tuhan dan Sesama". Blog ini dikelola Oleh: Dr.Yonas Muanley, M.Th., Dosen Tetap STT IKSM Santosa Asih Jakarta

Artikel Terbaru

Monday, March 18, 2013

Standar Kompetensi



Sebuah Nasehat Akademis dari seorang Akademisi Indonesia Dr. Yonas Muanley
Jika kita diundang untuk mengajar maka yang pertama harus dipikirkan secara mendalam adalah Tujuan yang harus dicapai oleh mahasiswa. Tujuan yang dimaksud adalah perubahan seperti apa yang ingin diwujudkan dalam diri mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kita. Perumusan Tujuan atau Standar Kompetensi dimulai dengan “Bisa apa” atau “mampu apa”? dari mata kuliah yang diajarkan. Renungkan secara mendalam karena perumusan tujuan harus melibatkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Setelah itu rumuskan Standar Kompetensi (Tujuan Mata Kuliah) dengan memakai kata kerja operasional yang terukur.
Sering terjadi bahwa ada mata kuliah tetapi tidak ada rumusan standar kompetensi, bila ini terjadi maka kita harus merumuskan standar kompetensi berdasarkan kemampuan apa yang hendak dicapai.

Kini saya masuk pada rumusan standar kompetensi Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Mata Kuliah Filsafat Ilmu merupakan salah satu mata kuliah keilmuan yang disajikan dalam kurikulum Perguruan Tinggi Umum maupun Teologi. Mata Kuliah ini disajikan kepada mahasiswa dengan tujuan yang disebut dengan Standar Kompetensi yaitu kemampuan apa yang hendak diwujudkan dalam diri mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu. Dalam konteks itu maka tujuan mata kuliah atau standar kompetensi Mata Kuliah Filsafat Ilmu dirumuskan sebagai berikut:

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu berpikir mendalam terhadap hakikat realitas pendidikan (ontology pendidikan), epistemology pendidikan, dan aksiologi pendidikan dan menerapkan filsafat ilmu dalam kegiatan penelitian ilmiah (penelitian tesis).

Rumusan Standar Kompetensi ini mengandung pemahaman sebagai berikut:
Penelitian Ilmiah seperti Tesis tidak dapat dipisahkan dari ontology (salah satu realitas yang diteliti), realitas itu mesti diketahui dan bagaimana membangun pemahaman terhadap realitas yang diteliti maka dibutuhkan epistemology (perpaduan realitas ide yang bersesuaian dengan realitas empiris/penelitian lapangan), pada akhirnya penelitian memiliki kemanfaatan (aksiologi). Aksiologi teoritis dan aksiologi praktis.


Salam ontology, Epistemologi dan Aksiologi
Dr. Yonas Muanley, M.Th.

Terimakasih Tuhanku Yesus Kristus yang memanggilku untuk menjadi salah satu didaktik-Nya di Indonesia.
Terimakasih untuk Blogspot dan Pemerintah Indonesia yang memberi fasilitas seperti akses Internet di wilayah kekuasaan RI.

No comments:

Post a Comment